Setiap
kali membaca ayat ini, sy slalu teringat persahabatan sy dengan seorang sahabat
saya, Yasim Rumasukun. dalam berbagai hal kami memiliki banyak perbedaan, ia
orangnya periang, saya pendiam, ia berani tampil, sy sedikit pemalu, mata
pelajaran yang kami sukaipun berbeda, ia menyukai, bhs Indonesia dan IPS
sedangkan sy lebih mentukai metematika. Pokoknya kami memilki banyak perbedaan
perbedaan yang paling besar ia beragama Islam dan sy Protestan, namun perbedaan
tidak menjadi halangan bagi kami dalam bersahabat. Justru perbedaan itu membuat
kami semakin akrab dalam bersahabat.
Dalam
pembacaan kita disaat amsal 17:17, menjelaskan sedikit tentang cara menjadi
seorang sahabat yang baik. Kitab amsal sendiri adalah kumpulan kitab “hikmat” yang ditulis oleh
beberapa pengarang diantaranya salomo, Agur bin Yake, Raja Lamuel,
Pengewai-pengawai Hizkia dan beberapa orang bijak lainnya. Dengan tujuan memberikan hikmat dan pengertian mengenai
perilaku yang bijak, benar, adil dan jujur, baik dalam lingkungan keluarga
(dalam hal ini hubungan antara suami-istri, orang tua dan anak) ataupun dengan
lingkungan sekitar. Dalam dalam pembacaan kita disaat ini memberikan sedikit
nasehat dalam menjalin hubungan antara sahabat.
Dalam
kehidupan berasrama kitapun dituntut untuk paling tidak bisa menjadi sahabat
yang baik bagi saudara kamar kita, saudara barak dan juga saudara seasrama.
Walaupun asrama adalah suatu wadah pembinaan bagi mahasiswa-mahasiswi, namun
menurut saya asrama didasarkan rasa persahhabatan atau kekeluargaan, karena itu
tidaklah mengherankan dalam cara menyepapun kita harus saling menyapa dengan
panggilan kaka dan adik, ini menunjukkan bahwa sebenarnya pola pembinaan ini
didasarkan atas rasa kasih sayang sebagai seorang kaka yang mau membina adiknya
sendiri dan seorang adik yang membuka diri untuk dibina dalam hal ini, baik
sebagai kaka maupun adik kita memiliki tanggung jawab yang sama-sama berat.
§ Kaka terhadap adik kamar.
Kaka
diharapkan mendidik adik dengan penuh kesabaran,dll.
§ Adik terhadap kaka
Adik
diharapkan dapat menerima didikan dengan
baik dan juga dapat memilah yang baik dan yang buruk serta mencontohi yang
baik.
§ Mentor terhadap penghuni asrama.
Dengan
penuh rasa tanggungjawab dan tidak cepat putus asa dapat menjalankan tugasnya.
§ Penghuni asrama terhadap mentor.
Dapat
mendukung mentor dalam menjalankan tugasnya.
Persahabatan menyatukan perasaan kami. Kita
senang bersama dan sedih bersama. Persahabatan tumbuh dari keterbukaan dan rasa
saling percaya, kita merasa dekat dan saling mengangumi, tetapi berani berterus
terang dalam menengur kasalahan kami.
Kita saling membutuhkan tetapi tidak saling memanfaatkan. Antara sahabat tidak
ada iri dan dengki. Keberhasilannya menjadi kebanggaanku, kegagalannya menjadi
kesedihanku.
Di asrama persahabatan kita terangkum dalam
persekutuan hidup adik kakak. Persekutuan yang
Kilas balik kegagalan di tahun
kemarin…..(Cinta ceritakan)
Harapan – harapan kedepan :
v Kegagalan, kelalaian dihari kemarin menjadi cermin
untuk melangkah kedepan, menjadi motivasi dan spirit memperbaiki yang lalu.
v Adik-adik yang baru bergabung, janganlah meniru sikap
yang salah, yang tidak baik dari kakak - kakak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar