Selasa, 08 September 2015

Refleksi Asrama



Setiap kali membaca ayat ini, sy slalu teringat persahabatan sy dengan seorang sahabat saya, Yasim Rumasukun. dalam berbagai hal kami memiliki banyak perbedaan, ia orangnya periang, saya pendiam, ia berani tampil, sy sedikit pemalu, mata pelajaran yang kami sukaipun berbeda, ia menyukai, bhs Indonesia dan IPS sedangkan sy lebih mentukai metematika. Pokoknya kami memilki banyak perbedaan perbedaan yang paling besar ia beragama Islam dan sy Protestan, namun perbedaan tidak menjadi halangan bagi kami dalam bersahabat. Justru perbedaan itu membuat kami semakin akrab dalam bersahabat.
Dalam pembacaan kita disaat amsal 17:17, menjelaskan sedikit tentang cara menjadi seorang sahabat yang baik. Kitab amsal sendiri adalah  kumpulan kitab “hikmat” yang ditulis oleh beberapa pengarang diantaranya salomo, Agur bin Yake, Raja Lamuel, Pengewai-pengawai Hizkia dan beberapa orang bijak lainnya. Dengan tujuan  memberikan hikmat dan pengertian mengenai perilaku yang bijak, benar, adil dan jujur, baik dalam lingkungan keluarga (dalam hal ini hubungan antara suami-istri, orang tua dan anak) ataupun dengan lingkungan sekitar. Dalam dalam pembacaan kita disaat ini memberikan sedikit nasehat dalam menjalin hubungan antara sahabat.  
Dalam kehidupan berasrama kitapun dituntut untuk paling tidak bisa menjadi sahabat yang baik bagi saudara kamar kita, saudara barak dan juga saudara seasrama. Walaupun asrama adalah suatu wadah pembinaan bagi mahasiswa-mahasiswi, namun menurut saya asrama didasarkan rasa persahhabatan atau kekeluargaan, karena itu tidaklah mengherankan dalam cara menyepapun kita harus saling menyapa dengan panggilan kaka dan adik, ini menunjukkan bahwa sebenarnya pola pembinaan ini didasarkan atas rasa kasih sayang sebagai seorang kaka yang mau membina adiknya sendiri dan seorang adik yang membuka diri untuk dibina dalam hal ini, baik sebagai kaka maupun adik kita memiliki tanggung jawab yang sama-sama berat.
§  Kaka terhadap adik kamar.
Kaka diharapkan mendidik adik dengan penuh kesabaran,dll.
§  Adik terhadap kaka
Adik diharapkan dapat  menerima didikan dengan baik dan juga dapat memilah yang baik dan yang buruk serta mencontohi yang baik.
§  Mentor terhadap penghuni asrama.
Dengan penuh rasa tanggungjawab dan tidak cepat putus asa dapat menjalankan tugasnya.
§  Penghuni asrama terhadap mentor.
Dapat mendukung mentor dalam menjalankan tugasnya.
Persahabatan menyatukan perasaan kami. Kita senang bersama dan sedih bersama. Persahabatan tumbuh dari keterbukaan dan rasa saling percaya, kita merasa dekat dan saling mengangumi, tetapi berani berterus terang  dalam menengur kasalahan kami. Kita saling membutuhkan tetapi tidak saling memanfaatkan. Antara sahabat tidak ada iri dan dengki. Keberhasilannya menjadi kebanggaanku, kegagalannya menjadi kesedihanku.
Di asrama persahabatan kita terangkum dalam persekutuan hidup adik kakak. Persekutuan yang
Kilas balik kegagalan di tahun kemarin…..(Cinta ceritakan)
Harapan – harapan kedepan :
v  Kegagalan, kelalaian dihari kemarin menjadi cermin untuk melangkah kedepan, menjadi motivasi dan spirit memperbaiki yang lalu.
v  Adik-adik yang baru bergabung, janganlah meniru sikap yang salah, yang tidak baik dari kakak - kakak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar